Rabu, 09 Maret 2011

Mutiara Hati (II)


Stop Dreaming !!

Kunci untuk membuat perbedaan terletak pada seberapa besar kita Take Action bukan pada impian atau dream saja. Power of dream memang bisa mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang perlu untuk mewujudkan keinginannya. Kalaulah impian saja sudah cukup untuk sukses maka sudah banyak sekali orang yang hidup dalam kesenangan, mungkin juga setiap kita telah kaya plus mempunyai peternakan kuda impian, hehe.. Karena hampir semua kita mempunyai impian untuk hidup senang. Jadi untuk membuat hasil-hasil yang signifikan kita perlu mengubah kebiasaan hanya memimpikannya saja menjadi serangkaian tindakan atau Action untuk mencapainya.

Stop Dreaming bukan saya maksudkan sebagai dilarang mempunyai impian, itu justru harus. Maksud saya adalah jangan hanya dreaming terus tanpa aksi. Temukan apa sebenarnya dream Anda sekarang, beberapa saat setelah impian ditemukan maka hentikan dan ubah menjadi rencana-rencana untuk mencapainya dan kerjakan rencana Anda itu. Tercapai satu impian maka buat lagi impian positif lainnya yang bermanfaat untuk Anda dan orang-orang yang Anda perdulikan, ubah lagi dan start action lagi, kerjakan lagi. Semoga impian anda hilang dan berganti menjadi kenyataan.

Selasa, 01 Maret 2011

Bagaimana jika Allah mencintai kita ???

Lazimnya andai kita mencintai atau merindui seseorang, kita mempunyai keinginan untuk memberitahu orang lain. Seboleh-bolehnya biar semua orang tahu bahwa kita sedang mencintainya. Hati merasa bahagia andai perasaan itu dapat dikongsikan bersama.
Melalui jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, kita dapat membaca pelbagai luahan mereka yang sedang bercinta. Antaranya:
“Saya sayang abang.”
“Saya rindu ibu.”
“Saya cinta kamu semua.”
Agaknya, bagaimana pula jika Allah mencintai seseorang?

Dalam satu hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai dia.” Maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (Hadis Riwayat Bukhari)
MasyaAllah! Lihatlah cinta Allah..Sungguh luar biasa hebat..
Ketika Allah mencintai seseorang, Allah yang Maha Agung tidak cukup dengan hanya mengatakan “Aku cinta si dia!”
Tetapi Allah memaklumkan kepada seluruh makhluk-Nya.
Apa kata Allah dalam hadis tersebut?
“Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!”
Maka Jibril pun membuat pengumuman :
“Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai dia.”
Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.
Oh Ar-Rahman Ar-Rahim, bahagianya mereka yang benar-benar dicintai Allah. Pasti hidup mereka sentiasa tenang dan diberkati.
Bayangkan jika semua pembaca iLuvislam.com disayangi Allah SWT. Pasti dunia ini dipenuhi dengan kebahagiaan.
Tidakkah kita mahu menjadi seorang yang benar-benar dicintai Allah?
Namun, selama ini, cinta siapa yang kita kejar?

Selasa, 15 Februari 2011

Mutiara Kisah

Diriwayatkan bahwa pernah terjadi musim kemarau di kalangan Bani Israil. Masuklah seorang fakir di depan pintu seorang kaya seraya berkata, “Berilah sedekah kepadaku dengan sepotong roti untuk mencari redha Allah SWT.”
Puteri dari orang kaya itu keluar membawa roti yang masih hangat dan diberikannya kepada orang fakir itu. Lalu datanglah orang kaya yang celaka dan dipotongnya tangan puterinya.
Lalu Allah SWT merubah keadaannya dan menghilangkan semua hartanya. Jadilah dia fakir dan meninggal dalam keadaan hina. Sedang puterinya berkeliling dari pintu rumah ke pintu yang lain dengan meminta-minta. Dia seorang gadis yang cantik jelita.
Suatu hari gadis itu datang di depan pintu seorang lelaki kaya. Keluarlah ibu lelaki itu dan dia memandang puteri itu dan memperhatikan kecantikannya serta menyuruhnya masuk ke dalam rumahnya. Dia merasa tertarik dan ingin mengahwinkan dengan anaknya. Setelah dia mengahwinkannya, dia menghiasinya dan menghidangkan di hadapannya sebuah hidangan pada malam hari. Puteri itu mengeluarkan tangannya sebelah kiri untuk makan bersama suaminya.
Melihat itu suaminya berkata, “Sungguh aku memang sering mendengar bahawa orang fakir adalah kurang pendidikan. Keluarkanlah tangan kananmu.”
Puteri itu tetap mengeluarkan tangan kirinya dan berkali-kali suaminya melarangnya. Terdengar satu suara dari sudut pintu, “Keluarkan tanganmu sebelah kanan, hai perempuan hamba Allah. Benar-benar engkau telah memberikan roti itu kepada Allah. Tentu Allah akan memberikan tanganmu kepada dirimu.” 
Maka dikeluarkannya tangan kanannya dalam keadaan utuh berkat kekuasaan Allah SWT dan makanlah dia bersama suaminya.

Mutiara Hati (I)







Hikmah Hati

Pada suatu ketika, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. ”Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adik nya?” ”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka Semarang.””
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang Ibu.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”
Apa jawab sang ibu..???
Apakah anda ingin tahu jawabannya..???
Dengan tersenyum ibu itu menjawab : ”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”… Pemuda itu terbengong….
***
Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting dalam hidup ini bukan SIAPAKAH ANDA? tapi APA YANG SUDAH ANDA LAKUKAN UNTUK ORANG LAIN?”
Semoga bermanfaat dan menjadikan renungan bagi kita, agar kita senantiasa dapat menjadi orang yang berguna bagi orang lain.***

Kamis, 27 Januari 2011

Hati yang Beriman .....*


Hati yang beriman…
Menyadari mahalnya nilai petunjuk setelah menjalani kesesatan, betapa mahalnya nilai pengetahuan yang jelas setelah mengalami kegelapan, betapa berharganya sikap istiqamah pada jalan kebenaran sesudah terperosoknya dalam kebingungan, betapa mulianya nilai kemantapan akan kebenaran sesudah terombang ambing dan bebas dari belenggu perhambaan diri kepada selain Allah, betapa berharganya memiliki perhatian serius dan besar kepada kebenaran sesudah terayun-ayun dalam suasana bercanda ria dengan hal-hal remeh dan rendah. Dia menyadari bahwa Allah telah memberinya keimanan untuk meraih semua bekal itu.
Karena itu…
Dia merasa takut akan kembali pada kesesatan. Ibaratnya seperti orang yang menempuh jalan terang benderang merasa berat hati bila kembali pada jalan yang berliku dan gelap. Juga ibarat orang yang telah merasakan teduhnya naungan merasa berat hati kalau kembali ke tempat yang panas terik dan menyengat.
Dia menyadari bahwa…
Dalam pancaran iman terdapat sesuatu yang manis yang tidak dapat dicapai kecuali oleh orang yang pernah merasakan gersangnya kekafiran dan penderitaan yang pahit. Didalam ketenangan iman terdapat sesuatu yang manis, yang tidak didapati kecuali orang yang pernah merasakan deritanya kesesatan
Dengan kesadaran iman…
Mereka mengerti bahwa mereka tidak akan dapat memperoleh sesuatu pun kecuali karena karunia dan rahmat Allah. Mereka tidak mampu menguasai hatinya sendiri karena hati itu berada di tangan Allah. Oleh karena itu, mereka mengharap kepadaNya dengan berdoa semoga Allah senantiasa memberikan kepada mereka pertolongan dan keselamatan.